Artinya gembar-gembor tentang bahaya zat adiktif yang dapat menimbulkan kecanduan dan bahayanya bagi masyarakat, itu semua hanya bualan demi keuntungan tertentu saja. Dampak dari regulasi cukai yang terus menekan ini, tak terlalu berarti bagi pabrikan besar.
Narkotika Psikotropika, dan Zat Adiktif adalah zat yang memiliki dampak terhadap syaraf manusia yang dapat menimbulkan sensasi atau perasaan-perasaan tertentu. Kartono (2002), mengungkapkan bahwa penyalahgunaan Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif lainnya merupakan wujud dari bentuk kenakalan remaja.
DaftarIsi Minyak Rem Castrol Brake Pilihan EditorBaca selengkapnya
Pemberianobat secara parenteral mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri. SEDIAAN PARENTERAL. 3 pram-13 1.Onset cepat karena respon fisiologis dpat segera tercapai. 2.Efk obat dapat diramalkan dengan pasti. Zat yang ditambahkan sebagai bahan aditif atau bahan pembantu ke
. Jakarta - Zat aditif adalah bahan-bahan yang biasanya ditambahkan pada makanan atau minuman dalam proses pengolahan dan penyimpanan untuk menguatkan rasa, mempercantik tampilan, mengawetkan, dan zat aditif ini berbeda dengan zat adiktif. Zat adiktif itu merupakan zat yang menimbulkan ketergantungan atau ketagihan. seperti contohnya kafein yang terdapat dalam dari Modul Ilmu Pengetahuan Alam Paket B Setara SMP/MTs Kelas VIII bertema "Transportasi pada Tubuh Makhluk Hidup" karya Muhammad Noval, sumber zat aditif terdiri atas alami, non alami atau zat aditif alami berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti gula untuk pemanis makanan, daun pandan, dan vanila untuk pengaroma. Sedangkan yang non-alami biasanya berasal dari pengawet garam asinan makanan.Sumber sintetik atau buatan berasal dari bahan kimia, yang memiliki sifat serupa dengan zat alami sejenis. Penggunaan zat aditif juga sintetik secara berlebihan akan berbahaya bagi tubuh manusia, karena berdampak pada Zat AditifBerdasarkan fungsinya, zat aditif pada makanan dan minuman dikelompokkan menjadi pengawet, pemanis, penyedap rasa, pengenyal dan PengawetSeperti diketahui, makanan yang biasa dikonsumsi manusia seperti sayuran, buah, susu dan daging kebanyakan tersusun dari zat organik yang sifatnya sangat mudah busuk. Pemberian zat pengawet dilakukan untuk menghambat proses peruraian oleh bakteri atau jamur. Tujuannya adalah agar makanan dan minuman dapat lebih lama bertahan untuk zat aditif yang banyak digunakan sebagai pengawet- Zat aditif alami dan non-alami gula, garam, dan asam cuka. - Zat sintetik asam propionat, asam benzoat, natrium benzoat, asam askorbat, asam etanoat, natrium nitrat NaNO3, dan natrium pengawet yang tidak boleh digunakan dalam mengawetkan makanan adalah formalin dan boraks. Formalin digunakan untuk mengawetkan mayat saja, jika digunakan untuk mengawetkan makanan manusia risikonya adalah kanker. Sedangkan penggunaan boraks pada makanan dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, ginjal, dan kenyataannya penggunaan zat tersebut masih banyak digunakan dalam pengolahan makanan bakso oleh pihak-pihak nakal yang tidak bertanggung PemanisPenggunaan zat pemanis digunakan untuk menambahkan rasa manis pada zat aditif yang banyak digunakan sebagai pemanis- Zat aditif alami madu, gula tebu, gula kelapa, gula aren, dan pemanis dari buah-buahan yang dapat dicerna oleh tubuh, dan berfungsi sebagai sumber Zat sintetik sakarin, aspartam, natrium siklamat, magnesium siklamat, dan dulsin. Tingkat kemanisan pada zat pemanis sintetik dapat puluhan hingga ratusan kali lipat lebih manis dari zat pemanis alami, sehingga zat ini tidak dapat dicerna oleh tubuh. Ciri zat pemanis sintetik adalah adanya sensasi rasa zat pemanis sintetik secara berlebihan pada manusia sangatlah berbahaya, karena dapat berpotensi menimbulkan kanker dan gangguan sistem Penyedap RasaPenggunaan penyedap rasa bertujuan untuk menambah cita rasa makanan agar terasa lebih sedap dan tidak zat aditif yang banyak digunakan sebagai penyedap rasa- Zat aditif alami cabai dan lada sebagai perasa pedas, garam, gula, daun salam, daun jeruk, lengkuas dan Zat aditif sintetik vetsin atau MSG monosodium glutamat dan dikenal sebagai peniru aroma dan rasa buah-buahan, yang terdiri dari oktil asetat jeruk, amil asetat pisang, etil butirat nanas, amil valerat ape dan propil asetat pear.Dampak dari penggunaan vetsin berlebihan dapat menimbulkan sesak napas, rasa mual, sakit kepala, mudah dan mudah PengenyalPenggunaan zat aditif sebagai zat pengenyal adalah untuk mengenyalkan makanan. Zat aditif yang digunakan untuk mengentalkan makanan, biasanya akan dicampurkan dengan zat aditif yang banyak digunakan sebagai pengenyalZat aditif alami agar-agar, gelatin dan pati tepung dan gum untuk pembuatan permen karet.Zat aditif sintetik yang diperbolehkan hanya foodgrade untuk makanan/minuman manusia.Zat PewarnaPenggunaan zat pewarna digunakan untuk memperindah tampilan makanan agar terlihat lebih zat aditif yang banyak digunakan sebagai pewarna - Zat aditif alami kunyit untuk warna kuning, daun pandan untuk warna hijau, wortel untuk warna oranye, warna coklat dari olahan buah coklat, , fast green pewarna hijau, benzil untuk warna violet/ Zat aditif sintetik eritrosin untuk warna merah, fast green pewarna aditif pewarna alami memang lebih aman jika digunakan. Namun, kelebihan dari pewarna sintetik adalah pilihan warna lebih banyak, dan tahan pewarnaan makanan dan minuman yang dilarang adalah pewarna tekstil. Ciri dari pewarna tekstil adalah warnanya yang terlalu mencolok. Contoh dari pewarna tekstil yang berbahaya, yaitu rhodamin B pewarna merah , dan metanil yellow pewarna kuning.Sayangnya, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak yang menggunakan pewarna tekstil untuk makanan, karena harganya murah. Pewarna tekstil jika digunakan dapat menimbulkan efek karsinogen yang bisa menyebabkan kanker. Simak Video "WHO Ingatkan Efek Konsumsi Pemanis Buatan" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Apa yang terlintas saat mendengar istilah zat aditif? Beberapa sering takut dan mengira ini berbahaya, lalu bertanya-tanya bagaimana jika zat tersebut masuk ke dalam makanan yang dikonsumsi. Apakah kamu khawatir?Faktanya, zat aditif merupakan hal wajar yang umum ditemukan setiap kali mengolah makanan. Bahkan sejak zaman nenek moyang dulu, bahan-bahan tertentu digunakan untuk tujuan khusus. Misalnya, garam sebagai pengawet makanan atau rempah untuk menambah cita apa sebenarnya zat aditif? Lalu, apakah zat ini berbahaya bagi tubuh? Yuk, ketahui jenis, kegunaan, dan efek sampingnya dalam ulasan ini!Pengertian zat aditifilustrasi zat aditif alami GrabowskaDilansir Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, aditif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan dalam suatu produk. Food and Drug Administration mengartikan zat aditif sebagai apapun yang tujuan penggunaannya menghasilkan atau memengaruhi karakteristik makanan. Membahas zat aditif gak melulu tentang makanan kemasan. Garam di dapur yang bisa untuk mengawetkan daging pun merupakan zat aditif. Zat-zat yang termasuk dalam kategori ini bisa dilibatkan dalam setiap produksi, termasuk saat pemrosesan, perlakuan, pengemasan, pengangkutan, atau penyimpanan makanan. Berdasar sumber yang sama, zat aditif terbagi menjadi dua, yakni Aditif makanan langsung yang berarti diberikan ke dalam makanan, misalnya xanthan gum yang dicampurkan pada saus salat, serta puding untuk menambah tekstur. Bahan-bahan yang digunakan biasanya tercantum pada kemasan makanan Bahan tambahan makanan gak langsung. Misalnya, sejumlah kecil senyawa pada kemasan yang ikut masuk ke makanan selama masa penyimpanan. Produsen makanan harus melaporkan pada otoritas terkait untuk membuktikan bahwa zat aditif gak membahayakan konsumen. Faktanya, penggunaan bahan-bahan tertentu untuk makanan gak selalu buruk, lho! Setidaknya, ada lima fungsi dari zat aditif saat dimasukkan ke dalam makanan. Dilansir Medline Plus, fungsi tersebut adalah Menjaga dan menambah tekstur makanan Meningkatkan dan mempertahankan nilai gizi Menjaga keutuhan makanan Mengontrol keseimbangan asam basa makanan dan memberikan ragi Memberikan warna dan meningkatkan rasa. Baca Juga Tata Nama IUPAC dalam Kimia Pengertian dan Aturan Jenis zat aditif dan kegunaannyaMeski sering dianggap membahayakan, kegunaan zat aditif pun cukup banyak. Tentu saja selama pemakaiannya, memperhatikan dosis dan angka kebutuhan harian. Dilansir laman perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan obat asal Spanyol, BTSA, zat aditif dapat dikategorikan berdasar fungsi penggunaannya. Namun, pengelompokan ini gak memisahkan antara bahan alami ataupun sintetis. 1. Zat aditif stabilisatorilustrasi selai zat aditif ditambahkan ke makanan untuk mempertahankan bentuk fisiknya. Contohnya, membuat tekstur tetap kenyal atau menjaga makanan dalam kondisi baik, sehingga gak terjadi efek negatif. Nah, yang termasuk stabilisator, yakni Emulsifier, zat ini berfungsi memelihara bentuk campuran homogen dari dua tekstur yang gak bisa tercampur, misalnya air dengan minyak Pengental, makromolekul yang mengawetkan tekstur makanan seperti viskositas kekentalan dan gel. Misalnya, menambahkan E-406 atau gelatin agar-agar ke selai Agen anti-caking, zat pengikat kelembapan dan melapisi partikel menjadi lebih tahan air sehingga mencegah gumpalan atau mencegah makanan kering saling menempel. Zat ini jamak dijumpai dalam sup, saus, jus atau produk susu. Misalnya, silikon dioksida secara sintetis atau pati jagung yang alami Korektor keasaman, aditif makanan dengan fungsi mengontrol atau mengubah pH makanan. Hal ini dilakukan guna menghindari proliferasi bakteri gak diinginkan dalam makanan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan. 2. Zat aditif pengawetMakanan yang dibiarkan terlalu lama dapat mengalami perubahan tekstur, rasa, hingga bau. Seluruhnya terjadi akibat adanya aktivitas mikroba kimiawi dan biologis. Maka dari itu, perlu ditambahkan inhibitor penghambat yang mempertahankan kualitas makanan untuk jangka waktu lebih lama, di antaranya Antioksidan merupakan aditif yang ditambahkan ke dalam bahan berlemak untuk menunda atau mencegah tengik karena oksidasi. Pemberiannya ditakar dalam jumlah sangat sedikit dan gak boleh memengaruhi rasa, bau, warna makanan. Salah satu bentuknya adalah Butylated hydroxy anisole BHA Pengawet zat aditif ini melindungi makanan dari kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang tidak diinginkan. Bahan ini digunakan pada makanan yang mengandung air, seperti roti, kue kering, susu, minuman atau produk daging. 3. Zat aditif penguat organoleptikilustrasi pewarna pada makanan merupakan sebutan yang digunakan untuk penginderaan makanan, termasuk rasa, bau, warna, hingga tekstur. Beberapa zat aditif berperan untuk menambahkan 'efek' sehingga makanan menjadi lebih nikmat, memiliki bau yang sedap, juga warna yang menarik. Di antaranya ada Zat pewarna pernah melihat jajanan ciki berwarna cerah menarik? Nah, snack ini umumnya menyertakan zat pewarna untuk memodifikasi atau menstabilkan karakteristik pewarna makanan. Beberapa menggunakan dari alam seperti kunyit, karamel, sementara ada juga yang menggunakan sintetis, seperti Carmoisine untuk warna merah dan Tartazine sunset untuk warna kuning Penyedap rasa merupakan zat aditif yang berfungsi meningkatkan rasa dan aroma suatu makanan tanpa mempengaruhi rasa aslinya. Bisa sebutkan contohnya? Yup, Monosodium glutamat alias MSG Pemanis aditif ini dicampurkan untuk memberikan rasa manis atau meniru rasa menggantikan sukrosa gula tebu. Misalnya, pemanis non nutrisi untuk produk cair rendah kalori dan pemanis non gula bagi individu yang ingin mengontrol berat badan atau memiliki diabetes. Beberapa justru dilarang, karena terlalu manis. Bahkan, beratus kali lipat melebihi gula biasa Zat aromatik adalah zat yang memberikan aroma baru atau memperbaiki aroma makanan dan minuman. Dimungkinkan untuk mendapatkannya dari ekstrak yang berasal dari sayuran. Misalnya, Amil asetat rasa pisang, Methyl anthranilate anggur dan Etil butirat nanas. Risiko bagi kesehatanilustrasi diare sebagai efek samping zat aditif TrovatoPenggunaan zat aditif pada makanan menerapkan prinsip yang mengutamakan keamanan dan kesehatan konsumsi. Penggunaan bahan tambahan hanya dibenarkan apabila memberikan keuntungan dan gak menimbulkan bahaya bagi konsumen. Maka dari itu, ada lembaga khusus yang memberikan izin edar makanan. Namun, layaknya makanan umumnya, zat aditif baik alami maupun sintetis bisa memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Apabila seseorang mengalaminya, biasanya gejala yang muncul termasuk gangguan pencernaan, seperti Centre for Food Society Hongkong, individu dengan riwayat kesehatan tertentu dapat mengalami reaksi hipersensitif karena beberapa bahan tambahan makanan. Misalnya, sulfur itu, beberapa efek samping lain juga mungkin muncul. Termasuk di antaranya insomnia dan lekas marah sebagai gangguan saraf, atau gatal-tagal, ruam, dan bengkak pada kulit. Asupan makanan yang mengandung zat aditif tertentu pun dapat mengganggu keseimbangan diet dan beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti zat aditif pada makanan dan beberapa minuman telah dipertimbangkan sesuai standar kesehatan. Maka dari itu, sebagian besar tingkat konsumsi yang diharapkan gak berbahaya. Meski demikian, gak ada salahnya memperhatikan asupan konsumsi demi menjaga kesehatan. Baca Juga Mengulik Mitos dan Fakta Monosodium Glutamat atau MSG
Penggunaaan zat aditif pada makanan seringkali menimbulkan berbagai dampak negatif. Dampak yang paling sering muncul adalah dari penggunaan bahan aditif sintetik karena menggunakan bahan kimia hasil olahan industri. Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan bahan aditif, kita perlu berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan zat aditif makanan adalah sebagai berikut a Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif tidak berlebihan. b Teliti memilih makanan yang mengandung zat aditif dengan memeriksa kemasan, karat atau cacat lainnya. c Memilih sendiri zat aditif yang akan digunakan sebagai bahan makanan. d Menggunakan zat aditif yang berasal dari alam. e Memeriksa tanggal produksi dan masa kadaluarsa yang terdapat pada kemasan makanan yang akan dikonsumsi. f Memeriksa bahan-bahan kimia yang terkandung dalam makanan dengan cara membaca komposisi bahan pada kemasan. g Memeriksa apakah makanan yang akan dikonsumsi telah terdaftar di Departemen Kesehatan atau belum. c. pengawet d. pemanis e. anti oksidan 2. Penyakit apa yang dapat diakibatkan dari kelebihan mengkonsumsi makanan yang mengandung monosodium glutamat MSG? 3. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari penggunaan zat pemanis buatan! akar tumbuhan polong, dan mengembangkan metode pengawetan mentega. Pada 1945, Virtanen menjadi pemenang Hadiah Nobel dalam bidang kimia untuk penelitian dan penemuannya dalam kimia pertanian dan gizi, khususnya untuk metode pengawetan makanan ternaknya AIV Fodder. Metode yang dipatenkan pada 1932 itu pada dasarnya adalah sejenis makanan ternak yang disimpan rapat yang meningkatkan mutu penyimpanan makanan ternak hijau yang penting selama musim dingin yang panjang. Proses itu termasuk penambahan asam hidroklorat dan sulfat yang ditambahi air ke butir padi yang baru disimpan. Peningkatan keasaman menghambat fermentasi yang berbahaya dan tak memiliki efek samping atas nilai gizi makanan itu atau pada hewan yang diberi makan. Kilasan Materi • Zat aditif adalah zat-zat tambahan yang digunakan pada makanan dengan tujuan tertentu. • Tujuan penambahan zat aditif pada makanan adalah memberikan rasa sedap, mengawetkan, memberi warna, pemanis, dan memberikan aroma. • Contoh bahan pewarna alami adalah beta-karoten kuning, klorofil hijau, karamel cokelat hitam, dan anato oranye. • Contoh bahan pewarna alami adalah eritrosin merah, kuning FCF kuning, hijau FCF hijau, cokelat HT cokelat, dan biru berlian biru. • Pengawet merupakan bahan yang sering digunakan untuk mengawetkan makanan sehingga makanan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. • Pemanis adalah zat yang ditambahkan kepada makanan atau minuman sehingga menimbulkan rasa manis. • Anti oksidan merupakan suatu zat aditif pada makanan berupa senyawa yang mudah teroksidasi. • Untuk menghindari bahaya dari penggunaan zat aditif, sebaiknya kita menggunakan zat aditif yang alami dan mengurangi penggunaan zat aditif sintesis. Maraknya penyalahgunaan zat aditif pada makanan merupakan suatu alasan agar kita lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Zat aditif dalam makanan yang berbahaya bagi tubuh dapat merugikan kesehatan. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui jenis-jenis zat aditif yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu, kamu juga harus mengetahui zat-zat apa saja yang terkandung dalam makanan yang akan kamu makan. Setelah kamu mempelajari zat aditif pada makanan, manfaat apa yang kamu peroleh? Sebutkan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif penggunaan zat aditif pada makanan! 1. Zat aditif makanan yang berasal dari bahan kimia dapat berdampak negatif karena .... a. diperoleh dari ekstraksi tumbuh-tumbuhan b. bahan kimia pada zat aditif sulit diuraikan oleh tubuh c. menambah nafsu makan d. membuat tubuh terasa segar 2. Salah satu zat aditif makanan yang digunakan sebagai pengganti gula untuk penderita diabetes adalah .... a. vetsin c. sakarin b. formalin d. tetrazine 3. Zat aditif makanan yang dapat merusak organ hati dan ginjal adalah .... a. CFC c. siklamat b. boraks d. MSG 4. Penyakit gondok dapat disebabkan karena tubuh mengalami kekurangan .... a. vitamin A b. iodin c. asam benzoat d. klorofil 5. Berikut ini yang termasuk zat aditif yang berfungsi sebagai pengawet, kecuali .... a. gula b. asam propionate c. garam d. monosodium glutamat 6. Penggunaan monosodium glutamat MSG secara berlebihan dapat a. chinese restaurant syndrome b. xerophtalmia c. gondok d. diabetes 7. Betakaroten, klorofil, dan eritrosin merupakan contoh zat aditif yang digunakan sebagai .... a. pemanis c. penyedap b. pengawet d. pewarna 8. Zat aditif pemanis yang sering digu-nakan sebagai campuran minuman ringan adalah .... a. siklamat c. tetrazine b. formalin d. boraks 9. Berikut ini adalah gejala yang ditimbulkan bila orang mengalami penyakit chinese restaurant syndrome, kecuali .... a. tubuh cepat merasa lelah b. sesak nafas c. kepala pusing d. nafsu makan bertambah 10. Berikut ini merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan zat aditif makanan, kecuali .... a. menggunakan zat aditif yang berasal dari alam b. memeriksa komposisi makanan yang terdapat pada kemasan makanan kaleng c. mengurangi penggunaan zat aditif yang merugikan kesehatan d. menggunakan boraks sebagai pengawet makanan A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Zat aditif ada yang alami dan ada yang sintesis. Coba kamu sebutkan perbedaan dari zat aditif alami dan zat aditif sintesis! Bagaimana perbedaan efek samping yang ditimbulkannya? Jelaskan! 2. Setiap hari kamu pasti menikmati bahan makanan yang mengandung zat aditif, seperti permen, es krim, dan sebagainya. Sekarang, coba kamu sebutkan zat aditif apa saja yang terdapat dalam makanan yang kamu nikmati sehari-hari! 3. Penyalahgunaan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh yang digunakan sebagai zat aditif merugikan konsumen. Mengapa hal ini dapat terjadi? Upaya apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini? Diskusikan bersama teman sekelompokmu! B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Jelaskan pengertian zat aditif pada makanan! Sebutkan beberapa contoh zat aditif beserta kegunaannya! 2. Sebutkan bahan-bahan yang termasuk zat aditif alami dan zat aditif sintetik! 3. Mengapa zat adiktif alami cenderung lebih aman jika dibandingkan dengan zat aditif sintetik? Jelaskan! 4. Sebutkan dan jelaskan beberapa penyakit yang merupakan akibat dari penggunaan zat aditif! 5. Bagaimana cara mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat aditif pada makanan? Bab 11 Zat Adiktif dan Psikotropika Peta Konsep Zat Adiktif dan Psikotropika Di era modern ini banyak sekali kasus penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Para pelaku ditangkap dan dipenjarakan oleh pihak kepolisian. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang harus ditiru, tetapi harus dijauhi. Apa yang dimaksud dengan zat adiktif dan psikotropika? Apa saja jenis zat adiktif dan psikotropika itu? Bagaimanakah dampaknya jika kita menyalahgunakan zat adiktif dan psikotropika? Ayo temukan jawabannya dalam bab ini. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu dapat mendeskripsikan berbagai jenis zat adiktif dan psikotropika, sifatnya, dan dampak penggunaannya, serta menjelaskan cara menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika. Gambar Berbagai jenis zat adiktif dan psikotropika S u m be r im age .go ogl om membahas Zat Adiktif Psikotropika - Pengertian - Penggolongan/jenis - Dampak penggunaan - Pencegahan dan pengobatan Saat ini telah banyak media yang menyajikan berita kriminalitas. Banyak faktor yang menyebabkan orang melakukan tindakan kriminalitas. Namun, yang paling menonjol adalah karena alasan ekonomi. Banyak orang yang stres karena tidak memiliki pekerjaan, akhirnya menjadi pengedar obat-obatan terlarang. Mungkin kamu pernah mendengar berita tertangkapnya bandar besar, penyalur, ataupun para pemakai obat-obatan terlarang. Banyak sekali ditemukan kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang sehingga membuat masyarakat menjadi resah dan khawatir ada anggota keluarganya yang terlibat dalam kasus peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Kini, sudah marak beredarnya zat-zat adiktif dan psikotropika, tidak hanya di kalangan remaja saja, tetapi sudah mulai beredar di kalangan anak-anak dan dewasa. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati agar tidak menjadi korbannya. Agar kamu tidak menjadi korbannya, sebaiknya kamu pahami terlebih dahulu zat adiktif dan psikotropika. Ayo cermati setiap uraiannya. A. Zat Adiktif Berikut ini adalah uraian tentang zat adiktif. Pelajarilah dengan saksama agar kamu dapat memahaminya. 1. Pengertian Zat Adiktif dan Jenis-Jenis Zat Adiktif Zat adiktif adalah zat yang dapat menyebabkan efek ketagihan bagi pemakainya sehingga dapat mempengaruhi pengguna untuk terus mengkonsumsinya. Efek yang paling berpengaruh bagi pengguna adalah efek secara psikologis yang dapat menyebabkan ketergantungan terhadap zat tersebut, selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. Banyak terdapat zat-zat yang bersifat adiktif. Namun, tidak semua jenis zat adiktif dikenal oleh masyarakat umum. Dari berbagai zat yang bersifat adiktif, masyarakat lebih mengenal zat adiktif pada rokok dan minuman keras karena terlihat bahwa konsumen rokok dan minuman keras mengalami efek ketagihan. 2. Rokok dan Minuman Keras Beserta Dampaknya Rokok merupakan jenis benda yang memiliki sifat adiktif. Rokok berasal dari pohon tembakau yang dikeringkan, lalu dibungkus dengan kertas. Rokok dapat dinikmati oleh konsumen dengan membakar ujung rokok, lalu dihisap. Sahabatku, Ilmuwan Adolph Wilhelm Hermann Kolbe 1818-1884 adalah seorang kimiawan Jerman. Kolbe dilahirkan di Elliehausen dekat Hanover, Jerman. Pada 1869, ia mulai bekerja di Universitas Leipzig. Pada masa itu, para ahli kimia percaya bahwa senyawa organik dan senyawa anorganik terpisah satu sama lainnya, dan senyawa organik hanya bisa diperoleh dari makhluk hidup. Namun, Kolbe percaya bahwa senyawa organik dapat disintesis dari senyawa anorganik secara langsung atau tidak langsung melalui reaksi substitusi. Ia membuktikan teorinya dengan mensintesis asam asetat dari karbon disulfida melalui beberapa tahap 1843-1845. Ia Rokok mengandung berbagai macam racun yang dapat merusak kesehatan penggunanya. Orang yang merokok tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga dapat mengganggu orang lain di sekitarnya. Telah banyak orang mengetahui bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun, pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak orang yang tidak bisa menghentikan kebiasaan merokok. Ketika rokok dibakar, akan timbul berbagai jenis racun yang dikandungnya. Dalam rokok terdapat tidak kurang dari 1000 macam racun. Dari berbagai racun yang terkandung dalam rokok, kita lebih mengenal nikotin. Nikotin memiliki sifat adiktif yang cukup kuat. Selain nikotin, masih banyak zat-zat berbahaya pada rokok. Berikut ini adalah beberapa zat racun yang terdapat pada rokok. a. Nikotin Nikotin merupakan racun yang terdapat pada tembakau dan dapat menimbulkan efek ketagihan, serta dapat menaikkan tekanan darah. Nikotin bersifat toksik karena pada dosis 60 mg untuk orang dewasa dapat menimbulkan paralisis atau kegagalan pernapasan yang akhirnya dapat menimbulkan kematian. Selain itu, nikotin dapat meningkatkan detak jantung yang berakibat otot-otot jantung bekerja lebih keras dari biasanya, akhirnya otot-otot jantung akan mengalami kerusakan. b. Karbon Monoksida Rokok yang dibakar akan mengeluarkan gas karbon monoksida. Orang yang menghisap asap rokok yang mengandung karbon monoksida, akan timbul efek dalam tubuhnya berupa terhambatnya pengikatan oksigen oleh tubuh dan pengiriman oksigen ke dalam sel-sel tubuh yang akhirnya dapat membuat napas menjadi sesak. c. Tar Tar merupakan zat kimia yang muncul ketika tembakau dibakar. Tar yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menimbulkan kanker paru-paru. d. Asam Sianida Asam sianida merupakan zat racun yang dapat merusak alat-alat pencernaan. Info Zat adiktif adalah zat yang dapat menyebabkan efek ketagihan bagi pemakainya. Pikirkanlah Apa kerugian dan manfaat yang didapatkan oleh orang yang merokok? Coba kamu tanyakan kepada orang yang merokok, kemudian jelaskan kembali! ! juga mengubah penjelasan tentang radikal bebas, berjasa dalam pencetusan teori struktur, dan memprediksikan keberadaan alkohol sekunder dan tersier. Selain pada rokok, zat adiktif juga terdapat pada minuman keras. Minuman keras mengandung alkohol yang dapat menimbulkan efek ketagihan. Alkohol memberikan efek memabukkan bagi orang yang meminumnya. Alkohol merupakan hasil fermentasi berbagai bahan makanan, seperti gandum, singkong, dan beras ketan. Alkohol telah digunakan sebagai bahan campuran minuman keras dengan kadar tertentu dan telah dipasarkan dengan berbagai merek dagang, di antaranya a Bir memiliki kandungan alkohol 3-7%. b Anggur memiliki kandungan alkohol 12 - 14%. c Wiski dan brandi memiliki kandungan alkohol 35%. Orang yang meminum alkohol memiliki ciri-ciri riang, gembira, banyak tertawa, muka memerah, jalan sempoyongan, bicara ngelantur, dan tingkah laku tidak karuan. Bahaya yang ditimbulkan bagi orang yang meminum minuman yang beralkohol, di antaranya a Sistem syarafnya terganggu sehingga menurunkan tingkat kesadaran. b Konsumsi secara berlebihan dapat menghentikan kerja otak. c Sistem kerja darah mengalami gangguan sehingga menyebabkan muka merah. d Timbulnya penyakit hipotermia. e Rusaknya ginjal sehingga tidak dapat menyerap cairan. f Rusaknya organ-organ pencernaan makanan. 3. Pencegahan dan Pengobatan Ketergantungan Zat Adiktif Dalam upaya pencegahan dan pengobatan ketergan-tungan zat adiktif pada rokok, maka dilakukan hal-hal sebagai berikut a Tidak mencoba untuk merokok. b Memahami bahaya merokok dengan sering mengikuti seminar atau penyuluhan anti rokok. c Mengurangi pergaulan dengan orang yang merokok. d Bagi orang yang merokok, sebaiknya sering memerik-sakan kesehatannya ke dokter. e Bagi orang yang merokok, harus menghormati orang yang tidak merokok, yaitu dengan tidak merokok di sembarang tempat. f Bagi orang yang merokok, sebaiknya meminum obat atau jamu yang dapat mengurangi efek racun dalam rokok. Gambar Beberapa jenis minuman keras S u mb er Im age b an k 1. Jelaskan pengertian dari zat adiktif! Sebutkan beberapa contohnya! 2. Apa saja racun yang terdapat pada rokok? Jelaskan! 3. Apakah dampak yang ditimbulkan bila kita meminum minuman yang beralkohol? 4. Bagaimana ciri-ciri fisik orang yang memiliki ketergantungan kepada zat adiktif? 5. Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penyembuhan akibat dari penggunaan zat adiktif? Menguji Diri Sedangkan, untuk pencegahan dan pengobatan ketergantungan zat adiktif pada minuman keras, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut a Tidak mencoba untuk meminum minuman keras. b Menjauhi minuman keras. c Mengurangi pergaulan dengan orang yang meminum minuman keras. d Bagi orang yang meminum minuman keras, sebaiknya meminum obat atau jamu yang dapat menetralisir dampak minuman keras. e Bagi orang yang meminum minuman keras, hendaknya lebih sering memeriksakan kesehatannya ke dokter f Bagi orang yang meminum minuman keras, segeralah bertaubat dan memahami bahwa meminum minuman keras itu haram. B. Psikotropika Berikut ini adalah uraian tentang psikotropika. Pelajarilah dengan saksama agar kamu dapat memahaminya. 1. Pengertian Psikotropika dan Penggolongan Zat Psikotropika Psikotropika merupakan suatu zat atau obat yang dapat berpengaruh pada pikiran dan sistem saraf penggunanya. Psikotropika ini dapat diperoleh secara alamiah ataupun buatan manusia sintetik yang sifatnya psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika dapat menurunkan kinerja otak atau merangsang susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan Info Psikotropika merupakan suatu zat atau obat yang dapat berpengaruh pada pikiran dan sistem saraf penggunanya. Gambar Kaktus peyot merupakan bahan pembuat obat halusinogen S u m be r go ogl d halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, dan menyebabkan ketergantungan. Penggunaan psikotropika secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan penggunanya yang pada akhirnya dapat berujung kepada kematian. Berdasarkan efek yang ditimbulkan, psikotropika dapat dikelompokkan menjadi obat stimulan, depresan, dan halusinogen. a. Obat Stimulan Jenis psikotropika yang termasuk obat stimulan dapat memberikan rangsangan kepada syaraf sehingga dapat menimbulkan efek lebih percaya diri. Banyak jenis psikotropika yang termasuk obat stimulan, misalnya kafein, kokain, ganja, dan amfetamin. Zat amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi. b. Obat Depresan Jenis psikotropika yang termasuk obat depresan dapat memberikan efek, yaitu kerja sistem saraf berkurang, menurunkan kesadaran, dan mengantuk. Jenis zat yang termasuk obat depresan, misalnya alkohol, sedatin atau pil BK, Magadon, Valium, dan Mandrak MX, Cannabis dan Barbiturat. c. Obat Halusinogen Obat halusinogen merupakan obat yang dapat menimbulkan halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. Contohnya adalah Licercik Acid Dhietilamide LSD, psylocibine, micraline dan mariyuana. 2. Dampak Penggunaan Psikotropika Penggunaan psikotropika dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Selain itu, banyak terjadi tindakan kriminal yang disebabkan karena penyalahgunaan zat psikotropika. Pengguna zat psikotropika akan mengalami kehancuran dalam hidupnya dan akan mengalami gangguan kesehatan sehingga masa depannya menjadi suram. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika adalah sebagai berikut a Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja dapat menyebabkan syaraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya akan berujung kepada kematian. b Kokain dapat menimbulkan rasa takut yang berlebihan dan menimbulkan depresi. a. Gambar a Ekstasi b Kokain c Pohon ganja S u m be r go ogl d c. b. Gambar Dampak penyalahgunaan psikotropika c Morfin menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernapasan, bahagia yang berlebihan eufhoria, dan kematian. d Pil ekstasi menimbulkan rasa lelah dan ketenangan. e Barbiturat dapat mengakibatkan mudah tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian. Orang yang menggunakan zat psikotropika dapat dikenali dengan memperhatikan ciri-ciri fisiknya, yaitu a Badannya lemas dan tidak bertenaga. b Mukanya pucat dan tubuhnya kurus. c Tubuh menggigil disertai dengan teriakan histeris. d Rambut dan giginya rontok. 3. Pencegahan dan Pengobatan Ketergantungan Zat Psikotropika Dari berbagai dampak negatif penggunaan zat psiko-tropika, perlu adanya upaya untuk menghindarinya. Beberapa sikap yang dapat dilakukan untuk menjauhi pengaruh negatif zat psikotropika adalah sebagai berikut a Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, salah satunya dengan sering mengikuti dan melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan. b Menjauhi zat psikotropika dan tidak mencoba untuk mengkonsumsinya. c Tidak bergaul dengan pemakai ataupun pengedar zat psikotropika. d Sering mengikuti penyuluhan dan seminar tentang narkotika agar dapat membentengi diri dari penyalah-gunaan psikotropika. e Menyibukkan diri dengan hal-hal yang sifatnya positif. Tidak jarang pengguna zat psikotropika yang pada akhirnya menyadari akan bahaya yang ditimbulkan zat tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya pengobatan guna untuk pemulihan kondisi tubuh pengguna. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengobati ketergantungan terhadap zat psikotropika adalah sebagai berikut a Memeriksakan kesehatan tubuh pengguna ke dokter dan mengkonsultasikan upaya untuk menghilangkan racun yang ditimbulkan akibat zat psikotropika. b Sikap peduli dan perhatian dari anggota keluarga, teman, dan sahabat dapat memberikan semangat untuk sembuh dari ketergantungan akan zat psikotropika. c Melakukan kegiatan-kegiatan positif yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan. S u m be r go ogl d Kilasan Materi • Zat adiktif adalah zat yang dapat menyebabkan efek ketagihan bagi pemakainya. • Rokok mengandung berbagai macam racun yang dapat merusak kesehatan penggunanya, seperti nikotin, karbon monoksida, tar, dan asam sianida. • Nikotin merupakan racun yang terdapat pada tembakau dan dapat menimbulkan efek ketagihan serta dapat menaikkan tekanan darah. • Minuman keras mengandung alkohol yang dapat menimbulkan efek ketagihan dan efek memabukkan bagi orang yang meminumnya. • Psikotropika adalah suatu zat atau obat yang dapat berpengaruh pada pikiran dan sistem saraf penggunanya. • Jenis psikotropika yang termasuk obat stimulan dapat memberikan rangsangan kepada syaraf sehingga dapat menimbulkan efek lebih percaya diri. • Jenis psikotropika yang termasuk obat depresan dapat menyebabkan kerja sistem saraf berkurang, menurunkan kesadaran, dan mengantuk. • Obat halusinogen merupakan obat yang dapat menimbulkan halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. Setelah kamu mempelajari zat adiktif dan psikotropika, coba kamu jelaskan kembali jenis-jenis zat adiktif dan psikotropika serta bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaannya! Manfaat apa yang kamu peroleh setelah mempelajarnya? 1. Jelaskan pengertian zat psikotropika! 2. Berdasarkan efek yang ditimbulkan, terdiri dari apa saja zat psikotropika? Jelaskan! 3. Apakah dampak negatif dari penggunaan zat psikotropika? 4. Bagaimana cara mencegah dan mengobati orang yang memiliki ketergantungan kepada zat psikotropika? Menguji Diri Carilah informasi dari berbagai sumber tentang cara-cara pengobatan bagi para korban ketergantungan zat adiktif dan psikotropika! Setelah itu, diskusikanlah bersama guru dan teman sekelompokmu! 1. Yang dimaksud zat adiktif adalah .... a. zat yang dapat menimbulkan efek ketagihan b. zat yang digunakan sebagai campuran makanan c. zat yang dapat meningkatkan ketahanan fisik d. zat yang dapat mengawetkan makanan 2. Rokok dapat digolongkan ke dalam zat adiktif karena .... a. dapat meningkatkan kecerdasan akibat nikotin b. dapat meningkatkan selera makan akibat tar c. dapat menambah ketahanan tubuh akibat karbon monoksida d. dapat menimbulkan ketagihan akibat nikotin 3. Racun pada rokok yang dapat menye-babkan sesak napas adalah .... a. nikotin b. tar c. karbon monoksida d. asam sianida 4. Yang bukan merupakan efek dari kecanduan alkohol adalah .... a. nafsu makan bertambah b. hilangnya kesadaran c. mabuk d. terganggunya sistem saraf 5. Untuk mencegah terjadinya penya-lahgunaan penggunaan zat adiktif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali .... a. tidak mencoba untuk meminum minuman keras b. menjauhi minuman keras c. mengedarkan zat adiktif secara sembunyi-sembunyi d. mengurangi pergaulan dengan orang yang meminum minuman keras 6. Yang dimaksud zat psikotropika adalah .... a. zat yang dapat berpengaruh pada pikiran dan sistem saraf penggunanya b. zat yang dapat menambah tenaga c. zat yang dapat menambah nafsu makan d. zat yang digunakan untuk meng-awetkan makanan 7. Berdasarkan efek yang ditimbulkan,
Zat aditif pada makanan berguna untuk menjaga makanan agar tetap segar dan tahan lama, serta meningkatkan cita rasa dan memperindah tampilannya. Zat aditif umumnya aman digunakan, tetapi ada beberapa jenis zat aditif yang diduga dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Zat aditif pada makanan adalah semua bahan yang ditambahkan dan dicampurkan ke dalam produk makanan dan minuman selama proses pengolahan, penyimpanan, dan pengemasan. Di Indonesia, zat aditif pada makanan disebut dengan istilah Bahan Tambahan Pangan BTP. Produksi dan penjualan seluruh produk makanan dan minuman yang menggunakan zat aditif harus mendapatkan izin edar dan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM agar aman dikonsumsi oleh masyarakat. Kegunaan Zat Aditif pada Makanan Zat aditif umumnya ditambahkan ke dalam makanan untuk Memperlambat proses pembusukan Meningkatkan atau menjaga nilai gizi Membuat roti dan kue lebih mengembang Memperkaya rasa, warna, dan penampilan Menjaga konsistensi rasa dan tekstur makanan Informasi mengenai zat aditif pada makanan biasanya terlampir pada label makanan dengan nama kimiawi. Misalnya, garam adalah sodium atau natrium klorida, vitamin C adalah ascorbic acid atau asam askorbat, dan vitamin E adalah alpha tocopherol. Produsen biasanya hanya menggunakan zat aditif secukupnya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ada beberapa macam zat aditif yang paling sering digunakan pada makanan, di antaranya Garam Pemanis buatan, misalnya gula dan sirop jagung Asam sitrat Monosodium glutamat atau MSG Vitamin C dan vitamin E Butylated hydroxyanisole BHA dan butylated hydroxytoluene BHT Jenis-Jenis Zat Aditif pada Makanan Zat aditif pada makanan dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni zat aditif alami dan zat aditif sintetis atau buatan. Zat aditif makanan yang bersifat alami bisa berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, rempah-rempah, dan tanaman herbal yang dapat menambah cita rasa pada makanan. Menurut organisasi kesehatan dunia WHO dan organisasi pangan dan pertanian internasional FAO, jenis zat aditif pada makanan dapat digolongkan menjadi 3 kategori utama, yaitu Zat perasa makanan Ini adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan untuk meningkatkan aroma dan memperkuat rasa. Jenis zat aditif ini paling banyak digunakan dalam berbagai produk camilan, minuman ringan, sereal, kue, hingga yoghurt. Bahan perasa alami bisa berasal dari kacang, buah-buahan, sayuran, hingga rempah-rempah. Zat perasa makanan juga tersedia dalam bentuk sintetis yang mirip dengan rasa makanan tertentu. Enzyme preparation Jenis zat aditif ini biasanya diperoleh melalui proses ekstraksi dari tanaman, produk hewani, atau mikroorganisme seperti bakteri. Enzyme preparation umumnya digunakan sebagai alternatif zat aditif yang berbahan kimia dalam proses pemanggangan kue, pembuatan jus buah, fermentasi anggur dan bir, serta pembuatan keju. Zat aditif lainnya Jenis zat aditif ini meliputi zat pengawet, zat pewarna, dan zat pemanis. Zat pengawet dapat memperlambat pembusukan yang disebabkan oleh jamur, udara, bakteri, atau ragi. Selain itu, pengawet juga mampu menjaga kualitas makanan dan membantu mengendalikan kontaminasi pada makanan yang dapat menyebabkan penyakit, seperti botulisme. Beberapa jenis BTP pengawet yang diizinkan untuk digunakan dalam produk pangan, yaitu asam sorbat, asam benzoat, etil para-hidroksibenzoat, metil para-hidroksibenzoat, sulfit, nisin, nitrit, nitrat, asam propionate, dan lisozim hidroklorida. Selain itu, ada berbagai jenis zat aditif lain pada makanan. Masing-masing zat aditif tersebut memiliki kegunaannya tersendiri, yaitu Antioksidan, untuk mencegah makanan dari proses oksidasi yang menyebabkan makanan menjadi bau atau busuk Pengatur keasaman acidity regulator, untuk mengasamkan, menetralkan, atau mempertahankan tingkat keasaman pH makanan Humektan, untuk menjaga makanan tetap lembap Stabilizer, untuk mempertahankan kelarutan makanan Firming agent, untuk mempertahankan kerenyahan makanan Pengemulsi emulsifier, untuk mencegah pemisahan bahan dan membantu makanan lebih mudah larut Foaming agent, untuk membentuk buih Efek Samping Zat Aditif pada Makanan Untuk memastikan zat aditif pada makanan dapat digunakan tanpa efek berbahaya, maka ditetapkanlah jumlah asupan harian yang layak dikonsumsi Acceptable Daily Intake/ADI. ADI adalah perkiraan jumlah maksimal zat aditif pada makanan yang dapat dikonsumsi dengan aman setiap hari selama seumur hidup, tanpa efek kesehatan yang merugikan. Batas maksimum penggunaan zat aditif pada makanan ini telah ditentukan oleh BPOM. Bagi para produsen yang melanggar batas ketentuan tersebut, mereka bisa dijatuhi sanksi berupa penarikan produk dari peredaran hingga pencabutan izin usaha. Bagi kebanyakan orang, zat aditif pada makanan dalam jumlah yang aman tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, ada sebagian orang yang dapat mengalami efek samping, seperti diare, sakit perut, batuk pilek, muntah, gatal-gatal, dan ruam kulit, setelah mengonsumsi makanan dengan kandungan zat aditif. Efek samping ini bisa saja terjadi jika seseorang memiliki reaksi alergi terhadap zat aditif tertentu atau jika kandungan zat aditif yang digunakan terlalu banyak. Ada beberapa zat aditif pada makanan yang diduga memiliki efek samping terhadap kesehatan, antara lain Pemanis buatan, seperti aspartam, sakarin, natrium siklamat, dan sucralose Asam benzoat dalam produk jus buah Lecithin, gelatin, tepung maizena, dan propilen glikol dalam makanan Monosodium glutamate MSG Nitrat dan nitrit pada sosis dan produk olahan daging lainnya Sulfit dalam bir, anggur, dan sayuran kemasan Maltodextrin Reaksi terhadap zat aditif apa pun bisa bersifat ringan atau parah. Misalnya, sebagian orang dapat mengalami gejala asma yang kambuh setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung sulfit. Sementara itu, pemanis buatan aspartam dan MSG dapat menyebabkan efek samping berupa sakit kepala atau Chinese restaurant syndrome. Contoh lainnya, beberapa laporan menyebutkan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dengan kadar nitrat dan nitrit yang tinggi dapat meningkatkan risiko terserang penyakit kanker. Untuk melindungi diri dari efek buruk kelebihan zat aditif pada makanan, seseorang dengan riwayat alergi atau intoleransi makanan harus lebih cermat dan teliti dalam memeriksa daftar bahan pada label kemasan. Jika muncul reaksi atau keluhan tertentu setelah mengonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung zat aditif, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Jika perlu, bawa contoh makanan atau minuman yang mungkin menjadi penyebabnya.
keuntungan dan kerugian zat aditif